Rabu, 16 Mei 2012

Upaya SDN 1 Krandegan Melestarikan Seni Karawitan


Tidak disangka jika Aurelia Aditya Mesti, siswa kelas VI SD Negeri 1 Krandegan, Banjarnegara, bisa menabuh perangkat karawitan seperti Bonang Barung dengan begitu lincahnya. Niko juga tak mau ketinggalan, ia termasuk mahir memainkan Bonang penerus, sedangkan Jalu kelihatan cukup cermat dalam mengatur cepat dan lambatnya irama gending melalui sabetan telapak tangan pada beberapa buah kendang dan ketipung.
Siang itu (Sabtu) suasana di SD Negeri 1 Krandegan terasa damai dan sejuk, dari ruang laboratorium seni jawa terdengar alunan merdu dari tujuh sindhen cilik dengan diiringi musik gending yang rata-rata baru kelas IV sampai kelas V.
Sejak sepuluh tahun terakhir ini, SD Negeri 1 Krandegan memang menempatkan “Seni Karawitan” menjadi salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler bagi siswa kelas IV sampai kelas V. Latihan Seni Karawitan itu dilaksanakan setiap hari Sabtu siang setelah jam pelajaran selesai. Sehingga pada saat itu suasana di lembaga pendidikan ini menjadi kelihatan damai dan sejuk.
Kepala SD Negeri 1 Krandegan Moch. Sulaiman, S.Pd. SD, kepada Deraps menyatakan rasa bangganya, karena dalam suasana yang serba modern seperti sekarang ini, siswa SD Negeri 1 Krandegan, Banjarnegara banyak yang menyukai Seni Karawitan.
Seni karawitan perlu dilestarikan dengan maksud agar anak-anak tetap mencintai dan memahami seni tradisional. Dengan karawitan, secara tidak langsung siswa diperkenalkan masalah keindahan. Kebiasaan anak bermain seni karawitan, rasa kesetiakawanan akan muncul yang pada akhirnya akan berpengaruh pada masalah sopan santun, imbuh Sulaiman.
Beberapa siswa yang dimintai komentarnya seperti Aurellia, Jalu dan Niko mengaku senang sekolah di SD Negeri 1 Krandegan karena bisa berlatih seni karawitan. Saya tidak menyangka bisa memainkan beberapa alat musik karawitan meski terkesan ruwet, njlimet dan berliku-liku tetapi terasa indah dan mengasyikkan, ucap Aurelia. Begitu pula komentar Jalu, ia lebih memilih bermain seni tradisional ketimbang seni modern, karena lebih mengedepankan rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang sangat kental. Ungkapan yang sama juga disampaikan oleh Niko.
Sementara itu Kasum selaku pelatih seni karawitan di SD Negeri 1 Krandegan ketika dimintai komentarnya menyatakan rasa bangganya. Siswa-siswa yang ada di sekolah ini memang memiliki kecerdasan yang cukup bagus, mereka mudah memahami not irama gending dan memainkan alat musik karawitan.
Menyinggung masalah perkembangan seni karawitan di Banjarnegara, menurut Kasum  cukup bagus. Hal itu terbukti dari yang semula hanya ada di daerah Kecamatan Banjarmangu dan Kecamatan Banjarnegara, kini telah berkembang sedikitnya ada sekitar 10 Kecamatan yang memiliki group seni karawian.
Sayangnya, potensi yang sudah cukup bagus itu belum menunjukkan adanya kemapanan. Ini terbukti bahwa Seni Karawitan hanya berkembang di tingkat Sekolah Dasar saja, sedangkan di tingkat SLTP maupun SLTA hingga kini belum ada yang menyelenggarakan ekstrakurikuler itu. OLeh karena itu, Kasum mengharapkan kepada pihak Dewan Kesenian Daerah agar suatu saat bisa memanggil alumni group karawitan yang sudah masuk di SMP atau SMA bahkan di perguruan tinggi guna diadakan semacam temu kangen atau lokakarya, katanya. (s.bag).

0 komentar:

Posting Komentar