Senja itu langit di atas perumahan PNS Kelurahan Semarang nampak kelihatan cerah secerah para penghuninya. Suara kicauan burung yang muncul dari beberapa emperan rumah penduduk menambah indahnya suasana sore itu.
Dari kejauhan, sebuah rumah penuh dengan sentuhan seni memaksa Penjaga gawang web ini untuk segera mendekati. Sang empunya rumah yang sore itu masih asyik mengayunkan kwas halusnya di selembar kanvas langsung mempersilahkan kami untuk segera masuk di ruang tamu.
Dari kejauhan, sebuah rumah penuh dengan sentuhan seni memaksa Penjaga gawang web ini untuk segera mendekati. Sang empunya rumah yang sore itu masih asyik mengayunkan kwas halusnya di selembar kanvas langsung mempersilahkan kami untuk segera masuk di ruang tamu.
Joko Rupadi (49 th) sang empunya rumah itu, adalah salah satu dari beberapa pelukis di Banjarnegara yang terus berusaha untuk berkarya. Saya menyukai karya seni lukis sejak masih kecil, ucap suami Ani Hidayati mengawali perbincangannya.
Pelukis yang dibesarkan dari keluarga seniman, yakni ayahnya sebagai penyungging wayang dan ibunya pembatik belum pernah mengalami duduk dibangku Pendidikan Tinggi Seni. Adapun kemauannya untuk mempelajari seni lukis diawali dengan rutinitasnya nongkrong di beberapa galeri lukisan di Sokaraja.
Keinginannya untuk mencoba membuat sebuah lukisan setelah sekian lama belajar di Sokaraja baru terealisasi sejak bulan Januari 2011 dan hingga kini sudah ada sekitar sembilan lukisan hasil karyanya yang semuanya adalah naturalis dan realis, seperti pemandangan alam, lukisan pembatik, lukisan tokoh terkemuka, berbagai lukisan bunga dan danau.
Upaya untuk menambah rejeki selain sebagai PNS adalah alasan paling kuat Bapak dengan tiga orang anak itu mengembangkan seni lukis, ucapnya sambil menambahkan bahwa semuanya adalah dalam rangka membiayai pendidikan anak-anaknya.
Menurut Joko Rupadi, lukisan hasil karyanya menggunakan bahan baku campuran seperti cat minyak dikombinasi dengan cat kayu sehingga harganya tidak terlalu mahal dan pasti terjangkau oleh masyarakat, ucapnya.
Dikatakan, melukis sebenarnya menyajikan sebuah keindahan kepada orang lain. Alam negeri ini memiliki banyak sekali keindahan yang perlu di sampaikan kepada masyarakat. Bagi seorang Joko, lukisan merupakan bahasa ungkap yang disampaikan secara visual sekaligus suatu kebanggaan manakala masyarakat penggemar lukisan memaknai sebagai suatu keindahan yang punya kesan tertentu. Jadi kami ingin berbagi tentang keindahan itu, katanya.
Bagi Joko. R, melukis adalah kegiatan diluar jam kantor, jadi untuk sebuah lukisan ia membutuhkan waktu antara 7 sampai 10 hari tergantung tingkat kesulitannya. Yang menjadi persoalan selama ini adalah masih sulitnya mencari pasar, saya belum memperoleh pasar yang baik, katanya.
Mengakhiri perbincangannya, Joko Rupadi ingin membuat sebuah galeri milik pribadi untuk membuka lowongan kerja bagi masyarakat. Jika Tuhan menghendaki ia juga ingin melakukan kerjasama dengan pelukis lain untuk dipekerjakan di galeri. (s.bag)
0 komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.