Sujadi, S.Pd. MM. pria
kelahiran 7 Agustus 1971 yang kini menjadi Kepala Sekolah di SD
Negeri 1 Sokanandi, Banjarnegara pernah menceriterakan, kalau peningkatan
karier dan kehidupan yang dialami seperti sekarang ini, tak lepas dari
perjuangan panjang yang diawali dari seorang guru kelas di daerah pegunungan,
tepatnya adalah di SD Negeri 2 Penanggungan, Kecamatan Wanayasa
Pak Jadi, demikian ia
biasa di sapa rekan se profesinya menuturkan, menjadi guru SD memang merupakan
perjuangan yang harus dilewati sejak awal. Bagaimana tidak, menjadi guru SD
yang baru diangkat dengan gaji bulanan yang masih pas-pasan, memaksa pria yang senang dengan
persahabatan itu harus menjalani kehidupan dengan pola kesederhanaan.
Namanya saja orang
hidup, mimpi untuk bisa menggapai prestasi adalah keinginan semua orang. Begitupun
dengan Sujadi, S.Pd. MM. sejak awal selalu bermimpi agar pada saatnya nanti ia bisa memimpin sebuah lembaga
pendidikan tingkat Sekolah Dasar yang cukup besar. Karena itu suami dari S.
Imawahyudiati dengan tiga orang anak itu selalu membawa visi ke depan tentang
bagaimana mengelola sebuah lembaga pendidikan secara baik.
Tahun 2010 Dindikpora Kabupaten Banjarnegara memberikan kesempatan kepada guru-guru yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti tes Kepala Sekolah. Dengan tekad bulat kesempatan itupun dimanfaatkan Sujadi dan berhasil lolos seleksi yang kemudian di tempatkan di SD Negeri 1 Sokanandi.
Tahun 2010 Dindikpora Kabupaten Banjarnegara memberikan kesempatan kepada guru-guru yang telah memenuhi persyaratan untuk mengikuti tes Kepala Sekolah. Dengan tekad bulat kesempatan itupun dimanfaatkan Sujadi dan berhasil lolos seleksi yang kemudian di tempatkan di SD Negeri 1 Sokanandi.
Dengan modal visi yang
telah tertanam di dalam hati, serta didukung oleh semua warga sekolah, Sujadi
yang termasuk salah satu fasilitator LPMP Jawa Tengah mencoba mengembangkan sekolah yang
dipimpinnya menjadi salah satu sekolah yang mulai diperhitungkan oleh
masyarakat, termasuk kalangan pendidikan dari luar daerah.
Menyinggung sedikit
tentang visi ke depan yang telah tertanam di dalam hati, menurut Sujadi adalah
mengarahkan segenap dewan guru yang ada agar senantiasa meningkatkan
kualitasnya. Guru kami harus bisa mengembangkan diri termasuk penguasaan IT,
imbuhnya.
Alhamdulillah, selama
kami mengemban tugas di SD Negeri 1 Sokanandi, sedikit demi sedikit sudah ada
perubahan. Meski bukan Sekolah Dasar Standar Nasional apalagi RSBI, paling
tidak sebutan seperti itu sudah bisa dirasakan di sekolah yang berada di ujung
timur dalam wilayah Kecamatan Banjarnegara, katanya.
Berbekal program dan
ketelatenannya mengembangkan lembaga pendidikan di SD Negeri 1 Sokanandi telah
mengantarkan lulusan S2 dari Universitas “Sarjanawiyata” Taman Siswa Yogyakarta
itu sebagai juara III Kepala Sekolah berprestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun
2012 mewakili Kabupaten Banjarnegara.
Predikat itu kami
syukuri saja, tidak ada persiapan apapun kecuali “mbanyu mili” bahwa apa yang
dilakukan selama ini tidak lebih dari amanah yang ditugaskan oleh atasannya. Paling tidak, kesempatan ini bisa untuk memotifasi bagi
rekan-rekan guru di Sokanandi 1 untuk bisa lebih mengembangkan diri, ucapnya.
Menyinggung tentang
program utama, disamping peningkatan SDM segenap dewan guru, yaitu melakukan
pembenahan ke dalam. Seting ruang kelas agar siswa merasa nyaman dan betah
adalah pekerjaan yang didahulukan baru setelah itu merambah ke fisik bagian
luar.
Dalam rangka menunjang proses
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di SD Negeri 1 Sokanandi, Kepala Sekolah yang
hobi membaca buku-buku ilmiah itu, telah memasang hotspot. Jadi saya tidak ingin
proses Kegiatan Belajar Mengajar di Sokanandi 1 ini masih berjalan seperti biasa-biasa
saja, jadi harus berkembang dan inovatif, ucapnya.
Sujadi yakin bahwa
keinginan adanya proses perubahan kearah yang lebih maju, efektif dan efisien
bisa terwujud manakala dalam satu kelompok lembaga pendidikan yang dipimpinnya bisa
kompak. Berkaitan dengan hal itu, ia akan melaksanakan tugasnya dengan baik,
tidak mengandalkan kekuasaan, tetapi lebih mengedepankan kerjasama dan menghargai potensi yang dimiliki oleh semua guru, katanya.
Pendidikan “Karakter”
juga dijadikan program unggulan. Hal ini sangat penting dilakukan agar generasi
muda Indonesia tetap mempertahankan budaya ketimuran dan memiliki moral yang tinggi.
Menurut Sujadi, dari penerapan pendidikan Karakter yang kemudian muncul istilah
ABITA telah memberikan hasil posisif.
Program pendidikan
Karakter yang sudah menjadi pembiasaan di SD Negeri Sokanandi, kini hasilnya
bisa dirasakan, dimana para siswa nampak lebih berdisiplin dan sopan santun
terhadap siapa saja termasuk kepada adik-adik kelasnya. Bahkan bagi siswa yang
sudah bisa melaksanakan program itu dengan baik, pihak sekolah memberikan PIN
ABITA, ujar Sujadi.
Mengakhiri
bincang-bincangnya, Sujadi, S.Pd. MM. mengaku ingin
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik, hingga membawa sebuah hasil yang
positif bagi satuan pendidikan dimana ia melaksanakan tugas itu, tegasnya. (s.bag).
0 komentar:
Posting Komentar